METODOLOGI PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS PENDEKATAN MULTIKULTURAL
4.
MAKE A MATCH
A.
Deskripsi:
Make
a match (mencari pasangan) adalah model pembelajaran pembelajaran dengan mencari
pasangan melalui kartu pertanyaan dan jawaban yang harus ditemukan dan
didiskusikan oleh peserta didik. Model ini dikembangkan oleh Lorna Curran (1994) dalam bukunya Language Arts and
Cooperative Learning Lessons for The Little One. Inti dari model tersebut bagaimana peserta didik
dapat mencocokkan kartunya dalam waktu yang telah ditentukan.
B.
Tahapan:
- Guru menyampaikan kompetensi siswa
- Guru menjelaskan tahapan kegiatan pembelajaran.
- Guru menjelaskan tahapan make a
match.
- Guru menyiapkan
beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk
sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
- Setiap siswa
mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban.
- Tiap siswa
memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.
- Setiap siswa
mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Misalnya: pemegang
kartu yang bertuliskan nama Asmaul Husna akan berpasangan dengan deskripsinya.
- Berhadapan dengan pasangan dan menjelaskan makna kartu kepada
pasangan.
- Setiap siswa
yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
- Guru menunjuk pasangan untuk presentasi.
- Setiap pasangan
mempresentasikan secara bergiliran hasil temuan mereka, sementara kelompok
lain memperhatikan dan
memberikan tanggapan dan koreksi.
- Siswa membuat kesimpulan dari hasil yang dipresentasikan.
- Setelah satu
babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari
sebelumnya, demikian
seterusnya.
- Penguatan oleh guru
- Tugas
C.
Kegunaan:
1.
Penguasaan dan pemahaman suatu konsep bisa lebih cepat
2.
Suasana menyenangkan
3.
Siswa belajar aktif
4.
Guru sebagai pembimbing/fasilitator
5.
Dapat mengidentifikasi permasalahan
6.
Meningkatkan antusiasme dalam pembelajaran
7.
Mengenal karakter siswa lain
8.
Mengembangkan kemampuan berpikir
9.
Memotivasi siswa untuk saling membantu
10. Menumbuhkan rasa tanggung jawab
11. Meningkatkan keterampilan sosial
12. Meningkatkan keterampilan bertangan dan
menyelesaikan suatu masalah
13. Mengembangkan bakat kepemimpinan
14. Meningkatkan keterampilan berdiskusi
15. Meningkatkan kreatifitas siswa
16. Menghindari kejenuhan
D. Contoh
- Guru menyampaikan kompetensi siswa tentang makna asma’ul husna al Kariim, al Mu’min, al-Matiin,
al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir
- Guru menjelaskan tahapan kegiatan pembelajaran.
- Guru menjelaskan tahapan make a match.
- Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep
tentang makna, dalil naqli, nilai perilaku yang dapat diterapkan dalam
kehidupan yang berkaitan dengan asma’ul husna al Kariim, al-Mu’min,
al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir untuk sesi review, satu
bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
- Setiap
siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban.
- Tiap siswa
memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.
- Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok tentang makna
asma’ul husna al Kariim, al-Mu’min, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan
al-Akhiir nama Asmaul
Husna akan berpasangan dengan deskripsinya.
- Berhadapan dengan pasangan dan
menjelaskan makna kartu kepada pasangan.
- Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas
waktu diberi poin.
- Guru menunjuk pasangan untuk
presentasi.
- Setiap pasangan mempresentasikan secara bergiliran hasil temuan
mereka, sementara kelompok lain memperhatikan dan memberikan tanggapan dan koreksi.
- Siswa membuat
kesimpulan dari hasil
yang dipresentasikan.
- Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat
kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
- Penguatan oleh guru
- Tugas
E. Kiat Sukses
- Sebaiknya dibuat alat atau
media pembelajaran (kartu, ICT, puzzle)
- Kolaborasikan dengan
permainan.
- Posisi tempat duduk diatur
berkelompok.