Selasa, 01 November 2016

PPROGRAM PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 
TINGKAT SEKOLAH DASAR 
KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2016

      Dalam rangka pelaksanaan visi dan misi KKG-PAI Kab. Langkat senantiasa melaksanakan program rutin berkelanjutan berupa Pembinaan terhadap seluruh guru-guru Pendidikan Agama Islam tigkat Sekolah Dasar (SD) yang ada di wilayah kerja KKG-PAI Kab. Langkat yang meliputi 23 Kecamatan.
      Di tahun 2016 ini KKG-PAI Kab. Langkat melaksanakan program pembinaan yang disebut dengan Roadshow KKG-PAI Kab. Langkat. 
      Program ini dilaksanakan bekerja sama dengan Seksi PAIS Kemenag Kab. Langkat yang dipimpin oleh Bapak Muhammad Syukri MG, MA selaku Kasi PAIS beserta dengan staf.
      Kegiatan Roadshow KKG-PAI Kab. Langkat terjadwal dengan 15 rute pertemuan yang meliputi 23 Kecamatan yang ada di Kabupaten Langkat. Kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 21 September 2016 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2016. Program pembinaan fokus pada pelaksanaan Tufoksi GPAI, Pengisian dan melengkapi Data GPAI serta Aktivasi Aplikasi Data Emis dan Simpatika, Info tentang TPG GPAI.
      Secara keseluruhan kegiatan berlangsung dengan aman, lancar dan terkendali. Seluruh peserta sangat antusias menanggapi dan mengikuti seluruh kegiatan yang berlangsung.
      Berikut beberapa dokumentasi yang dapat di tampilkan.

1. Roadshow di Kec. Babalan. 

 










2. Roadshow di Kec. Gebang













3. Roadshow di Kec. Secanggang















4. Roadshow di Kec. Padang Tualang













Senin, 25 Januari 2016

5. Metode Expert Group

METODOLOGI PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS PENDEKATAN MULTIKULTURAL
 
 
5.   Metode Expert Group
A.      Deskripsi                                                                                                                                   
Metode Expert Group adalah metode pembelajaran melalui pembentukan kelompok peserta didik yang berperan sebagai ahli dalam materi yang akan dibahas.
Materi pelajaran yang paling cocok dilaksanakan melalui Metode Expert Group adalah materi yang mengandung unsur perbedaan atau pembagian misalnya Prinsip dan praktek ekonomi Islam (perbedaan strategi antar bank Islam), Sejarah Peradaban Islam (perbedaan prinsip dan strategi antar kerajaan Islam).

B.      Tahapan                                                                    
1.    Guru memberikan pendahuluan (sekitar 10 menit) mengenai Euthanasia 
2.    Pembagian kelompok peserta didik Expert; dilakukan dengan cara mempersilahkan 2 orang peserta didik mewakili gereja tertentu (ada 4 gereja) sehingga jumlah peserta didik Expert menjadi 8 orang. (8 menit) 
3.    Guru memberikan 4 amplop yang berisi rangkuman pendapat masing-masing gereja kepada peserta didik yang mewakili gereja-gereja tersebut (5 menit) 
4.  Guru memberikan waktu kepada peserta didik Expert untuk mempelajari rangkuman pendapat masing-masing (sekitar 10 menit)
5.   Bersamaan dengan kegiatan no 4, guru mempersilahkan peserta didik yang bukan expert untuk membuat pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan Euthanasia
6.    Tanya-Jawab, pertanyaan disampaikan oleh peserta didik bukan expert dan ditujukan kepada gereja yang dia inginkan (15 menit)
7.     Peserta didik diminta mengisi worksheet berisi argument yang mendukung dan menolak mengenai Euthanasia yang disampaikan dalam tanya jawab sebelumnya (8 menit) – lihat contoh worksheet
8.      Peserta didik menempelkan worksheet yang sudah terisi tersebut di atas buku catatannya (2 menit)
9.   Peserta didik dipersilahkan keluar kelas per kelompok sambil membawa buku PR yang sudah disiapkan di atas meja dekat pintu keluar
10.  Di dalam buku PR sudah disisipkan worksheet yang harus diisi pendapat keluarga peserta didik yang bersangkutan mengenai Euthanasia.

C.      Kegunaan                                                 
  1. Penjelasan awal guru: singkat, jelas, mengarahkan peserta didik pada kegiatan yang harus dilakukannya (focus, tanggungjawab, berfikir logis, …)
  2. Pembagian kelompok: dipersilahkan kepada peserta didik yang tertarik menjadi expert, bisa memilih gereja mana yang diminati (keberanian, tanggungjawab, kerelaan, dinamika kelompok, …)
  3. Statement dalam isi amplop disusun dalam pola kalimat yang singkat dan jelas menggambarkan pendapat gereja, dibuat seasli mungkin dengan memuat nama dan logo gereja bersangkutan (keteraturan, berorganisasi, administrasi, …)
  4. Kelompok peserta didik masing-masing memperhatikan bagian pendapat gereja yang harus mereka fahami (tanggungjawab, melatih berfikir kritis, menyimak, …)
  5. Peserta didik yang bukan expert sebagian serius membuat pertanyaan secara individu, sebagian lain berdiskusi dengan temannya (tanggungjawab, melatih berfikir kritis, menyimak, melatih keterampilan menyusun pertanyaan, …
  6. Tanya jawab berlangsung dinamis, serius (dijaga serius oleh gurunya) tetapi diselingi dengan candaan (toleransi, focus, mandiri, kecerdasan intelektual, kecerdasan interpersonal, …)
  7. Tertib bertanya tetap terjaga meskipun pertanyaan diajukan kepada sesama peserta didik (disiplin, mandiri)
  8. Worksheet sudah disiapkan oleh guru (mengatur perencanaan/guru)
  9. Guru menyiapkan alat perekat (lem) yang cukup banyak, tersedia dalam kotak khusus, tersimpan di kelas tersebut (mengatur perencanaan/guru)
  10. Peserta didik keluar kelas tertib per kelompok (ternyata pembagian kelompok ini dilakukan di awal tahun ajaran, sifat kelompok ini permanen sampai akhir tahun ajaran, dasar pembentukannya adalah kedekatan daerah tempat tinggal) (Disiplin, dinamika kelompok, tertib)
  11. PR minggu lalu sudah diperiksa dan PR untuk minggu depan sudah disiapkan dalam buku PR (Tanggungjawab)
  12. Buku Tugas dan buku PR berbeda, buku tugas dibagikan dan dikumpulkan di dalam kelas pada saat sebelum dan sesudah pembelajaran, buku PR dibawa ke rumah, dikumpulkan minggu depan di awal pelajaran (Tanggungjawab, administrative)

D.      Apa yang guru lakukan                                                                        
  1. Memberikan penjelasan awal yang singkat, jelas dan membimbing peserta didik ke arah pembelajaran dimaksud
  2. Memberikan kebebasan dalam pembentukan kelompok expert
  3. Menyiapkan isi amplop berupa statemen masing-masing gereja dalam hal Euthanasia
  4. Memperhatikan dengan serius proses tanya-jawab, sesekali mengarahkan kemabli supaya focus bila tanya-jawab akan melenceng dari materi
  5. Menyiapkan worksheet yang denyeiapkan alat-alat bantu pembelajaran seperti lem, kertas bor, spidol, dll
  6. Melakukan penilaian sikap selama pembelajaran (keaktifan, ketertiban)
  7. Berdasarkan hasil penilaian sikap tadi digunakan untuk acuan mempersilahkan peserta didik keluar kelas
  8. Memeriksa PR
  9. Menempatkan buku PR di atas meja dekat pintu keluar
  10. Memeriksa buku tugas
  11. Membagikan buku tugas di awal pelajaran
  12. Mengumpulkan buku tugas di akhir pelajaran

E.       Kegunaan
  1. Tanggungjawab
  2. Disiplin
  3. Focus
  4. Berani
  5. Kritis
  6. Seluruh terlibat dalam proses
  7. Membangun kreativiras,
  8. Kerjasama,
  9. Saling memotivasi,
  10. Pembagian tugas
  11. Meningkatkan rasa ingin tahu
  12. Mandiri
  13. Kerja sungguh-sungguh
  14. Disiplin
  15. Belajar mempertahankan argument
  16. Berfikir logis
  17. Toleran
  18. Melatih keterampilan mengomunikasikan ide,

F.       Penggunaan dalam mengajar PAI                                                                                  
Metode pembelajaran sejenis ini bisa digunakan dalam pembelajaran PAI bab Sejarah Perkembangan Islam (Tiga perbedaan zaman Turki Usmaniyah, Isfahan Iran dan Mogul India), Prinsip dan praktek ekonomi Islam (perbedaan strategi antar bank Syariah).

G.     Yang dibuat                                                                                                                                             
1)      Statemen masing-masing gereja dan dimasukan dalam amplop
2)      Worksheet yang diperlukan
 

Selasa, 19 Januari 2016

4. MAKE A MATCH


METODOLOGI PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS PENDEKATAN MULTIKULTURAL




4.       MAKE A MATCH

A.      Deskripsi:
Make a match (mencari pasangan) adalah model pembelajaran pembelajaran dengan mencari pasangan melalui kartu  pertanyaan dan jawaban yang harus ditemukan dan didiskusikan oleh peserta didik. Model ini dikembangkan oleh Lorna Curran (1994) dalam bukunya Language Arts and Cooperative Learning Lessons for The Little One. Inti dari model tersebut bagaimana peserta didik dapat mencocokkan kartunya dalam waktu yang telah ditentukan.

B.      Tahapan:
  1. Guru menyampaikan kompetensi siswa
  2. Guru menjelaskan tahapan kegiatan pembelajaran.
  3. Guru menjelaskan tahapan make a match.
  4. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
  5. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban.
  6. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.
  7. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Misalnya: pemegang kartu yang bertuliskan nama Asmaul Husna akan berpasangan dengan deskripsinya.
  8. Berhadapan dengan pasangan dan menjelaskan makna kartu kepada pasangan.
  9. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
  10. Guru menunjuk pasangan untuk presentasi.
  11. Setiap pasangan mempresentasikan secara bergiliran hasil temuan mereka, sementara kelompok lain memperhatikan dan memberikan tanggapan dan koreksi.
  12. Siswa membuat kesimpulan dari hasil yang dipresentasikan.
  13. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
  14. Penguatan oleh guru
  15. Tugas
 C.      Kegunaan:
1.       Penguasaan dan pemahaman suatu konsep bisa lebih cepat
2.       Suasana menyenangkan
3.       Siswa belajar aktif
4.       Guru sebagai pembimbing/fasilitator
5.       Dapat mengidentifikasi permasalahan
6.       Meningkatkan antusiasme dalam pembelajaran
7.       Mengenal karakter siswa lain
8.       Mengembangkan kemampuan berpikir
9.       Memotivasi siswa untuk saling membantu
10.   Menumbuhkan rasa tanggung jawab
11.   Meningkatkan keterampilan sosial
12.   Meningkatkan keterampilan bertangan dan menyelesaikan suatu masalah
13.   Mengembangkan bakat kepemimpinan
14.   Meningkatkan keterampilan berdiskusi
15.   Meningkatkan kreatifitas siswa
16.   Menghindari kejenuhan

D.      Contoh
  1. Guru menyampaikan kompetensi siswa tentang makna asma’ul husna al Kariim, al Mu’min, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir
  2.  Guru menjelaskan tahapan kegiatan pembelajaran.
  3. Guru menjelaskan tahapan make a match.
  1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep tentang makna, dalil naqli, nilai perilaku yang dapat diterapkan dalam kehidupan yang berkaitan dengan asma’ul husna al Kariim, al-Mu’min, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
  2. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban.
  3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.
  4. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok tentang makna asma’ul husna al Kariim, al-Mu’min, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir nama Asmaul Husna akan berpasangan dengan deskripsinya.
  5. Berhadapan dengan pasangan dan menjelaskan makna kartu kepada pasangan.
  6. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
  7. Guru menunjuk pasangan untuk presentasi.
  8. Setiap pasangan mempresentasikan secara bergiliran hasil temuan mereka, sementara kelompok lain memperhatikan dan memberikan tanggapan dan koreksi.
  9. Siswa membuat kesimpulan dari hasil yang dipresentasikan.
  10. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
  11. Penguatan oleh guru
  12. Tugas

E. Kiat Sukses   
  1. Sebaiknya dibuat alat atau media pembelajaran (kartu, ICT, puzzle)
  2. Kolaborasikan dengan permainan.
  3. Posisi tempat duduk diatur berkelompok.