MODUL PELATIHAN METODOLOGI PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS PENDEKATAN MULTIKULTURAL
2.
METODE BERMAIN PERAN
A.
Diskripsi
Metode bermain peran adalah metode dengan
cara memberikan peran-peran tertentu atau serangkaian situasi belajar kepada
murid dalam bentuk keterlibatan pengalaman sesungguhnya yang dirancang oleh
guru dan didramatisasikan peran tersebut ke dalam sebuah pentas.
B.
Langkah-langkah
1)
Persiapan
kelompok :
a.
Mengidentifikasi dan memaparkan masalah
b.
Menjelaskan masalah
c.
Menafsirkan masalah
d.
Menjelaskan bermain
peran
2)
Memilih
partisipan :
a.
Menganalisis peran
- Memilih
pemain yang akan melakukan peran
3)
Mengatur
setting :
a.
Mengatur sesi-sesi tindakan
b.
Kembali menegaskan peran
c.
Lebih mendekat pada situasi yang bermasalah
4)
Mempersiapkan
peneliti :
a.
Memutuskan apa yang akan dicari
b.
Memberikan tugas pengamatan
5)
Pemeranan
:
a.
Memulai bermain peran
b.
Mengukuhkan bermain peran
c.
Menyudahi bermain peran
6)
Berdiskusi
dan mengevaluasi
a.
Mereview pemeranan
b.
(Kejadian, posisi, kenyataan)
c.
Mendiskusikan fokus-fokus utama
d.
Mengembangkan pemeranan selanjutnya
7)
Memerankan
kembali :
a.
Memainkan peran yang diubah,
b.
Memberi masukan atau alternatif
c.
Perilaku dalam langkah selanjutnya
8)
Diskusi
dan evaluasi : Sebagaimana dalam tahap enam
9)
Berbagi
dan menggeneralisasi Pengalaman
Menghubungkan
situasi yang bermasalah dengan kehidupan di dunia nyata serta masalah-masalah
yang baru muncul. Menjelaskan prinsip umum dalam tingkah laku.
C. Kegunaan
Bermain peran dapat memberikan semacam hidden practise, dimana murid tanpa
sadar menggunakan ungkapan-ungkapan atau istilah-istilah baku dan normatif
terhadap materi yang telah dan sedang mereka pelajari.
Bermain peran melibatkan jumlah murid yang
cukup banyak, cocok untuk kelas besar. Bermain peran dapat memberikan kepada
murid kesenangan karena bermain peran pada dasarnya adalah permainan. Dengan
bermain murid akan merasa senang karena bermain adalah dunia murid. Masuklah ke
dunia murid, sambil kita antarkan dunia kita.
D. Contoh
Metode bermain
peran dapat diterapkan pada materi ranah sejarah, akhlak mulia fiqh muamalat.
E. Kiat Sukses
1. Untuk peserta didik yang pertama kali belajar dengan role
playing, guru perlu memberikan penjelasan secara sederhana tentang
cara-cara penggunaannya.
2.
Masalah dan
situasi yang akan didramatisasikan harus sesuai dengan tingkat perkembangan
murid agar menarik perhatiannya.
3.
Guru perlu
memberikan penjelasan tentang situasi yang akan didramatisasikan seperlunya.
4. Guru harus menegaskan peranan peserta didik yang tidak ikut dalam
dramatisasi atau sebagai penonton (pendengar) yang akan ikut serta dalam
diskusi.
p- Pada
situasi dramatisasi sampai pada puncaknya, guru harus menghentikannya dan
memulai diskusi. Dramatisasi tidak perlu sampai pada kesimpulan akhir dari
masalah yang dihadapi, karena akan dilanjutkan dalam diskusi. Dalam diskusi
semua peserta didik dengan bimbingan guru harus sampai pada kesimpulan dari
pemecahan masalah yang timbul selama dramatisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar