Jumat, 15 Januari 2016

2. METODE BERMAIN PERAN

MODUL PELATIHAN METODOLOGI PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS PENDEKATAN MULTIKULTURAL

2. METODE BERMAIN PERAN
A.      Diskripsi
Metode bermain peran adalah metode dengan cara memberikan peran-peran tertentu atau serangkaian situasi belajar kepada murid dalam bentuk keterlibatan pengalaman sesungguhnya yang dirancang oleh guru dan didramatisasikan peran tersebut ke dalam sebuah pentas.

B.      Langkah-langkah
1)      Persiapan kelompok :
a.       Mengidentifikasi dan memaparkan masalah
b.      Menjelaskan masalah
c.       Menafsirkan masalah
d.      Menjelaskan bermain peran
2)      Memilih partisipan :
a.       Menganalisis peran
    1. Memilih pemain yang akan melakukan peran
3)      Mengatur setting :
a.       Mengatur sesi-sesi tindakan
b.      Kembali menegaskan peran
c.       Lebih mendekat pada situasi yang bermasalah
4)      Mempersiapkan peneliti :
a.         Memutuskan apa yang akan dicari
b.        Memberikan tugas pengamatan
5)      Pemeranan :
a.         Memulai bermain peran
b.        Mengukuhkan bermain peran
c.         Menyudahi bermain peran
6)      Berdiskusi dan mengevaluasi
a.          Mereview pemeranan
b.         (Kejadian, posisi, kenyataan)
c.          Mendiskusikan fokus-fokus utama
d.         Mengembangkan pemeranan selanjutnya
7)      Memerankan kembali :
a.         Memainkan peran yang diubah,
b.        Memberi masukan atau alternatif
c.         Perilaku dalam langkah selanjutnya
8)      Diskusi dan evaluasi : Sebagaimana dalam tahap enam
9)      Berbagi dan menggeneralisasi Pengalaman
Menghubungkan situasi yang bermasalah dengan kehidupan di dunia nyata serta masalah-masalah yang baru muncul. Menjelaskan prinsip umum dalam tingkah laku.

C.      Kegunaan
Bermain peran dapat memberikan semacam hidden practise, dimana murid tanpa sadar menggunakan ungkapan-ungkapan atau istilah-istilah baku dan normatif terhadap materi yang telah dan sedang mereka pelajari.
Bermain peran melibatkan jumlah murid yang cukup banyak, cocok untuk kelas besar. Bermain peran dapat memberikan kepada murid kesenangan karena bermain peran pada dasarnya adalah permainan. Dengan bermain murid akan merasa senang karena bermain adalah dunia murid. Masuklah ke dunia murid, sambil kita antarkan dunia kita.

D. Contoh
Metode bermain peran dapat diterapkan pada materi ranah sejarah, akhlak mulia fiqh muamalat.

E. Kiat Sukses   
1.       Untuk peserta didik yang pertama kali belajar dengan role playing, guru perlu memberikan penjelasan secara sederhana tentang cara-cara penggunaannya.
2.       Masalah dan situasi yang akan didramatisasikan harus sesuai dengan tingkat perkembangan murid agar menarik perhatiannya.
3.       Guru perlu memberikan penjelasan tentang situasi yang akan didramatisasikan seperlunya.
4.       Guru harus menegaskan peranan peserta didik yang tidak ikut dalam dramatisasi atau sebagai penonton (pendengar) yang akan ikut serta dalam diskusi.
p-   Pada situasi dramatisasi sampai pada puncaknya, guru harus menghentikannya dan memulai diskusi. Dramatisasi tidak perlu sampai pada kesimpulan akhir dari masalah yang dihadapi, karena akan dilanjutkan dalam diskusi. Dalam diskusi semua peserta didik dengan bimbingan guru harus sampai pada kesimpulan dari pemecahan masalah yang timbul selama dramatisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar