Jumat, 15 Januari 2016

1. METODE TESTIMONI


METODOLOGI PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS PENDEKATAN MULTIKULTURAL

  
1.       METODE TESTIMONI
A. Deskripsi
Ada kecendrungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan memgetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang
Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning /CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil

B. Langkah-langkah
  • Appersepsi (Absen, Motivasi dan Instruksi awal, pretest).
  • Pengamatan Tekstual (tadarus Al Quran yang berhubungan dengan materi).
  • Pengamatan kontekstual (video pembelajaran terkait tema).
  • Menulis bebas di kertas kerja (siswa tidak perlu menulis identitas, namun sudah diberi kode yang hanya diketahui guru) yang telah di sediakan tentang pengalaman pribadi yang terkait dengan materi yang realistis dan kontekstual.
  • Guru membagi kelompok dengan cara hitung deret angka 1 – 6, kemudian di ulangi kembali sampai siswa habis.
  • Kemudian siswa bergabung dengan kelompoknya masing-masing berdasarkan angka yang sama.
  •  Guru mengumpulkan kertas kerja testimoni perkelompok kemudian guru mendistribusikan kertas kerja tersebut kepada kelompok lain.
  • Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk mencermati, mengidentifikasi dan mengklasifikasikan testimoni kelompok lain. Klasifikasi dibuat dalam bentuk kata kunci yang dibatasi jumlahnya baik kelebihan, kekurangan, maupun tantangan serta solusi atau saran pemecahan masalah pada kertas plano yang sudah disediakan. Klasifikasi dapat ditambahkan gambar maupun simbol yang relevan.
  • Masing-masing kelompok menempelkan pekerjaannya di dinding atau papan tulis kemudian presentasi secara bergiliran dan diberikan kesempatan untuk tanya jawab. 
  • Guru yang telah membuat catatan-catatan dari masing-masing kelompok, kemudian memberikan penguatan dari seluruh aspek (keaktifan siswa ketika diskusi, pembuatan map dan gambar, penulisan komentar, presentasi, dan tanya jawab, serta yang terkait dengan konten materi).

 C. Kegunaan      
  1. Seluruh siswa jujur menyampaikan hal-hal yang terkait dengan dirinya dan kehidupannya
  2. Menghargai keterbukaan, menerima perbedaan, menerima kenyataan tentang ketidaksempurnaan
  3. Belajar menyelesaikan masalah
  4. Menumbuhkan toleransi dan kebersamaan
  5. Perduli dengan kekurangan orang lain
  6. Kerjasama, interaktif, komunikatif, informative,
  7. Kerja sama, tanggungjawab, berbagi tugas, kreativitas dan saling memotivasi
  8. Keberanian mengemukakan pendapat, berargumentasi dengan baik
  9. Siswa aktif, konsisten dengan waktu, merencanakan
  10. Kreatif, mengkomunikasikan ide, pembuatan produk
  11. Membangun kesadaran untuk bersyukur atas apa yang sudah di miliki
  12. Membangun kesadaran untuk bersabar atas segala harapan yang belum terwujud
  13. Membangun kesadaran ingin menjadi anak yang lebih baik, belajar sungguh-sungguh, dan menggapai cita-cita setinggi mungkin
  14. Hasil akhir adalah perubahan sikap

D. Contoh           
Metode pembelajaran ini dapat diimplementasikan pada materi akidah dan akhlak seperti : menuntut ilmu, menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina, hormat dan patuh terhadap orang tua dan guru, dll.

E. Kiat Sukses   
  1. Guru harus ekstra sabar memberikan penjelasan instruksi awal (scenario pembelajaran)
  2. Guru berkeliling untuk mengamati pekerjaan masing-masing kelompok
  3. Menyediakan media dan alat yang di butuhkan
  4. Setting kelas di siasati berlangsung cepat
  5. Guru memberikan motivasi, dan saran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar